Jumat, 15 Mei 2020

Pentingnya Manajemen Keuangan Sejak Dini Untuk Kehidupan Mandiri

Assalamu'alaikum saudara sekalian, Gimana kabarnya? semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. dan yang kurang sehat semoga segera diberikan kesembuhan Aamiin.

Di masa lock down ini banyak dari kita yang mengalami penurunan pendapatan dan mengalami krisis keuangan. Tidak salah lagi jika kita katakan kalo di zaman sekarang ini tidak ada orang yang tidak menginginkan uang. Bagaimana tidak, hampir semua hal di dunia ini membutuhkan yang namanya uang. Memeang uang tidak dapat membeli segalanya, namun hampir segala kebutuh manusia harus dibeli dengan uang. Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak orang yang menghalalkan berbagai macam cara untuk  mendapatkan uang.


Banayk orang yang beranggapan bahwa penghasilan yang sedikit tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Menurut penulis pemikiran seperti ini kurang tepat, yang menyebabkan kita merasa selalu kekurangan uang adalah ketidakmampuan kita untuk memprioritaskan antara kebutuhan dan keinginan kita. Sering kali ketika kita mendapat uang gajian atau upah kerja kita, kita terbawa suasana untuk segera membelanjakannya dan  memenuhi keinginan-keinginan kita. Hal ini paling sering terjadi pada remaja yang masih belum memiliki tanggungan sehingga mereka tidak terlalu memikirkan mengenai kebutuh mereka. Namun hal ini tidak dapat kita biarkan terus berlanjut begitu saja karena ini bisa menjadi kebiasaan buruk hingga sudah berkeluaraga nantinya. Oleh sebab itu, perlu ditanamkan sejak dini kemampuan memanajemen keuangan dalam diri kita untuk kehidupan kita yang lebih baik nantinya


Terus bagaimana cara memanaj keuangan yang baik?

Tentunya pertanyaan itu akan muncul di benak kita semua. "gimana sih cara biar duit itu rasanya gak cepet abis?". Mengutip dari matahidup.com ada 11 cara yang bisa anda lakukan untuk mengelola keuangan anda demi masa depan yang lebih baik, diantaranya yaitu:

  1. Merencanakan tujuan masa depan;
  2. Mencatat pendapatan dan pengeluaran sehari-hari;
  3. Merencanakan pengeluaran harian, bulanan, dan tahunan;
  4. Menabunglah dengan cara yang benar;
  5. Upayakan untuk berinvestasi;
  6. Tambah penghasilan anda;
  7. Beli barang sesuai kebutuhan;
  8. Kurangi pengeluaran yang tidak penting;
  9. Antisipasi pengeluaran tidak terduga;
  10. Selalu bayar tagihan tepat waktu;
  11. Bijak dalam menggunakan kartu kredit.
Jika anda mampu belajar menerapkan cara-cara di atas sejak dini, maka kemampuan pengelolaan uang anda akan terus meningkat dan membuat kehidupan anda kedepannya menjadi lebih mudah. 
Sekian dulu dari penulis semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri aamiin. Assalamu'alaikum

Senin, 14 Mei 2018

Makalah Pemikiran Pendidikan Muhammad Atiyah Al Abrasyi

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. tuhan semesta alam yang telah mengkaruniai manusia dengan pikiran sehingga manusia dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Berkat rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami ini. Sholawat serta salam juga tidak akan pernah berhenti tercurahkan kebada baginda Nabi besar Muhammad SAW. Manusia paripurna, utusan Allah untuk membebaskan manusia dari kebodohan akal serta ahlak.
Kami juga sangat berterimaksih kepada semua pihak yang membantu dalam terselesaikannya makalah ini. Kami berterimakasih kepada:
Ø  Kedua orang tua kami yang selalu memberikan do’a dan dukungan kepada kami sehingga kami menjadi lebih semangat untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Ø  Dosen pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, Mukhtar, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan kepada kami sehingga makalah ini dabat menjadi lebih baik
Kami menyadari bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan keritik serta saran dari pembaca yang dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi. Dan harapan kami dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah wawasan kita semua mengenai pendidikan islam.

Masbagik, 2 April 2018


Penyusun




A.   Latar Belakang

       Menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim, baik dari jalur formal maupun non formal. Akan tetapi didalam islam peroses pembelajaran tidak hanya sekedar pentransferan ilmu dari pendidik kepada peserta didik saja. Melainkan didalam peroses penyampaian materi tersebut dimasukan bimbingan-bimbingan untuk dapat menciptakan karakter seorang muslim sesungguhnya, inilah yang disebut dengan pendidikan islam. Para ahli memiliki pemikirannya masing-masing mengenai pendidikan islam itu sendiri, slah satunya adalah Muhammad Athiyah al-Abrasyi. Beliau lahir pada awal bulan April tahun 1897 dan wafat pada tanggal 17 Juli 1981. Muhammad Athiyah al-Abrasyi adalah salah seorang tokoh pendidikan di Mesir yang hidup pada masa pemerintahan Abd. Nasser. Beliau adalah seorang ulama’, cendekiawan yang telah mendalami agama islam dengan baik, menguasai beberapa bahasa asing, sseorang psikolog dan pendidik jebolan London, seorang penulis yang produktif, dan seorang guru besar pada fakultas Darul Ulmu Cairo University, Cairo, Mesir. Sebagai salah seorang dari sekian banyak ilmuan muslim yang sangat produktif, bliau mencetuskan ide-idenya menuju perbaikan dan peningkatan kualitas umat islam pada era sekarang ini dengan menawarkan konsep-konsep dasar bagi pendidikan islam yang merupakan hasil dari ekstraksi sari pati nilai ajaran al-qur’an san al-Hadist yang digalinya.

B.   Rumusan Masalah

          Dari latar belakang di atas dapat kami dapat merumuskan sebuah masalah yang ingin kami ketahui yaitu, bagaimana pemikiran pendidikan islam Muhammad Athiyah al-Abrasyi?

C.   Tujuan

          Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pemikiran pendidikan islam Muhammad Athiyahn al-Abrasyi. 



              Menurut Atiyah al-Abrasyi pendidikan adalah mempersiapkan individu atau pribadi supaya bisa menghadapi kehidupan ini secara sempurna, bahagia, cinta tanah air, kuat jasmani, sempurna akhlaknya, teratur dalam berfikir, berprilaku lembut, mahir di bidang ilmu, saling membantu dengan sesamanya, memperindah ungkapan pena dan lisannya serta memperbaiki amal perbuatannya. Berikut ini akan disajikan pemikiran al-Abrasyi mengenai pendidikan islam.

A.   Prinsip dan Tujun Pendidikan Islam

1.      Perinsip Pendidikan

         Atiyah Al-abrasyi memiliki beberapa perinsip didalam memjalankan proses pendidikan yang diantaranya adalah:
a.       Kebebasan dan demokrasi dalam pendidikan
       Maksudnya adalah didalam menuntut ilmu tidak ada yang namanya perbedaan setatus sosial dan kekayaan, semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sebagai mana Allah telah menyamaratakan manusia dan hanya tingkat keimananlah sebagai pembedanya (Q. S. Al-Hujarat:13). Maka dari itu untuk mendapankan pendidikan islam, peserta didik tidak terikat oleh batas umur tertentu, ijazah-ijazah atau nilai-nilai angka dalam ujian serta peraturan khusus dalam penerimaan siswa baru.
b.      Pembicaraan sesuai dengan tingkat intelektual
       Sebagai mana yang di kutip oleh al-Abrasyi dari imam al-Ghazali
seorang pendidik hendaknya membatasi dirinya dalam berbicara dengan peserta didik sesuai dengan daya pengertiannya, dan jangan diberikan kepadanya sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh akalnya, karena akibatnya ia akan lari dari pelajaran atau akalnya memberontak terhadapnya”
Dari pendapat tersebut sangat jelas bahwa pendidik haruslah memberikan materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik serta menyampaikannya dengan bahasa yang dapat difahami oleh peserta didik tersebut.
c.       Pengaruh pembawaan dan insting terhadap pilihan
       Para intelektual islam telah lama menganjurkan agar pembawaan dan insting dari peserta didik diperhatikandalam menuntut ke arah bidang pekerjaan yang dipilihnya demi masa depan kehidupannya. Setiap manusiadiciptakan dengan kemampuan yang berbeda-beda jadi tidak semua pekerjaan dapat dapat sesuai dengan seseorang, hanya pekerjaan yang sesuai instink dan pembawaanyalah yang dapat ia lakukan dengan maksimal. Oleh karena itu kewajiban seorang juru didik bila hendak bila hendak memilihkan bidang pekerjaan untuk anak didiknya haruslah menguji terlebih dahulu, sehingga bakatnya bisa terpenuhi sesuai dengan bidangnya.
d.      Kecintaan terhadap pengetahuan
       Setiap siswa yang cinta ilmu pengetahuan akan senang sekali belajar dan menggunakan seluruh waktunya untuk melakukan penelitian, membaca studi, memecahkan peroblematika ilmiah, mencernakan ilmu, serta bergairah dalam menggali ilmu pengetahuan dan masalah-masalah ilmiah tanpa segan-segan bertekun siang malam mempersiapkan pelajaran mereka untuk esok harinya. Mereka menyerahkan seluruh kekuatan masa muda dan hidupnya untuk menuntut ilmu. Oleh sebab itulah rasa cinta terhadap pengetahuan harus ditanamkan sedini mungkin kepada anak didik.

2.      Tujuan Pendidikan

          Atiyah Al-abrasyimembagi lima azas yang menjadi tujuan pendidikan Islam, antara lain:
a.       Untuk membantu pembentukan ahlak yang mulia.
b.      Persiapan untuk dunia dan akhirat.
c.       Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaaatan atau tujuan vokasional dan profesional.
d.      Menumbuhkan roh ilmiah (scientific spirit) pada pelajar dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui (curiosity) dan memungkinkan peserta didik mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu.
e.       Menyiapkan pelajar dari segi profesional, tekhnikal, dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu.

B.   Pendidik dan Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam

1.      Pendidik

            Muhammad Athiyah al-Abrasyi menyebut pendidik adalah sebagai Spiritual Father atau bapak rohani dari seorang peserta didik, dialah yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak dan membenarkannya atau meluruskan perilaku peserta didik yang buruk.Menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi[11] kode etik pendidikan islam adalah sebagai berikut:
a.       Mempunyai sifat kebapakkan sebelum menjadi seorang pendidik, sehingga ia menyayangi peserta didiknya seperti menyayangi anaknya sendiri.
b.      Adanya komunikasi yang aktif antara pendidik dan peserta didik. Pola komunikasi dalam interaksi dapat diterapkan ketika terjadi proses belajar mengajar.
c.       Memperhatikan kemampuan dan kondisi peserta didiknya. Pemberian materi harus di ukur dengan kadar kemampuannya.
d.      Mengetahui kepentingan bersama, tidak terfokus pada sebagian peserta didik, misalnya hanya memprioritaskan anak yang memiliki IQ tinggi.
e.       Mempunyai sifat-sifat keadilan, dan kesucian
f.       Ikhlas dalam menjalankan aktifitasnya, tidak banyak menuntut hal yang diluar kewajibannya.
g.      Dalam mengajar supaya mengaitkan materi satu dengan materi lainnya (menggunakan pola integrited curriculum).
h.      Memberi bekal peserta didik dengan ilmu yang mengacu pada masa depan, karena ia tercipta berbeda dengan zaman yang di alami oleh pendidiknya.
a.       Sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kepribadian yang kuat, tanggung jawab dan mampu mengatasi problem peserta didik,serta mempunyai rencana yang matang untuk menatap masa depan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.

2.      Peserta Didik

          Berbicara tentang konsep murid/peserta didik dalam islam, Muhammad Athiyah al-Abrasyi menegaskan bahwa peserta didik dalam menuntut ilmu pengetahuan mempunyai kewajiban-kewajiban tertentu. Adapun kewajiban-kewajiban yang harus senan tiasa diperhatikan oleh setiap peserta didik dan dikerjakannya adalah sebagai berikut:
a.       Sebelum belajar, harus membersihkan diri dari segala sifat yang buruk karena belajar adalah ibadah.
b.      Belajar dengan maksud mengisi jiwa dan rasa fadilah, mendekatkan diri kepada Allah SWT.
c.       Bersedia menuntut ilmu walaupun sampai meninggalkan keluarga dan tanah air.
d.      Menekuni ilmu sampai selesai artinya jangan terlalu sering berganti guru, jika berganti juga harus difikir matang-matang terlebih dahulu.
e.       Hendaknya ia memiliki guru dan menghormatinya karena Allah, dan berupaya menyenangkan guru dengan cara yang baik.
f.       Jangan berjalan di depannya, duduk ditempatnya dan jangan mulai berbicara kecuali sudah ada izinnya.
g.      Saling mencintai dan berjiwa persaudaraan antara sesama murid.
h.      Bertekad belajar sampai akhir hayat dan jangan meremehkan suatu bidang ilmu.
          Selain yang telah di sebutkan di atas, menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi masih ada prinsip-prinsip penting mengenai pendidik dan peserta didikadalah sebagai berikut:
a.       Akhlak dan moral yang sempurna lebih berharga dari ilmu.
b.      Pengagungan ilmu, ulama dan sarjana.
c.       Perhatian yang cukup dalam mempererat hubungan pribadi.

C.   Kurikulum Pendidikan

          Dalam pendidikan modern dewasa ini, pembawaan dan keinginan peserta didik sangat diperhatikan. Oleh karena itu dalam pembuatan kurikulum Muhammad Athiyah al-Abrasyi mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Harus ada mata pelajaran yang ditujukan mendidik rohani atau hati.
2.       Mata pelajaran harus ada yang berisi petunjuk dan tuntunan untuk menjalani cara hidup yang mulia, sempurna seperti ilmu akhlak, hadits, fikih dan lain sebagainya.
3.      Pada mata pelajaran yang diberikan harus bermanfaat secara praktis bagi kehidupan. Dengan kata lain, ilmu itu harus terpakai.
4.      Pada mata pelajaran yang diberikan harus bermanfaat secara praktis bagi kehidupan. Dengan kata lain, ilmu itu harus terpakai.
5.      Pendidikan kejuruan, tehnik dan industrialisasi untuk mencari penghidupan.
6.       Mata pelajaran yang diberikan berguna dalam mempelajari ilmu lain, yang dimaksud adalah ilmu alat seperti bahasa dan semua cabangnya.



A.   Kesimpulan

       Dari pembahasan pembahasan terdebut kami dapat mengambil kesimpulan bahwa sanya konsep pendidikan Muhammad Atiyah Al-abrasi sangat mengutamakan perbaikan ahlak yang baik, akan tetapi tidak juga melupakan pengetahuan-pengetahuan umum yang bersifat praktis, yang dapat membantu dalam pencarian nafkah. Menurut kami tipe pendidikan dari Muhammad atiyah Al-abrasyi ini adalah sekolah kejuruan islam dimana siswanya selain mendapatkan pengetahuan agama atau bekal untuk kehidupan akhirat, mereka juga mendapatkan pengetahuan keterampilan yang dapat membantu dalam pencarian pekerjaan atau profesi.

B.   Saran

          Sebagai ummat yang beriman, hendaknya kita mentauladani semangat para ilmuan dan sejana muslim dalam menuntut ilmu. Karena jika kita melihat masa keemasan islam yang dulu, itu semua disebabkan oleh semangat menuntut dan rasa cinta terhadap pengetahuan.




http://ihwan87.wordpress.com/2012/03/30/pemikiran-pendidikan-prof-dr-m-athiyah-al-abrasyi/


Muttaqin, Ihwanul. “Pemikiran Pendidikan Prof. Dr. M. Athiyah Al-abrasyi”. 11 April 2018. https://ihwan87.wordpress.com/2012/03/30/pemikiran-pendidikan-prof-athiyah-al-abrasyi/

Makalah Pembaharuan Pendidikan dalam Islam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah kami ini. Sholawat serta salam juga akan selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang atas seizin Allah sudah membebaskan manusia dari kehidupan yang penuh dengan kebodohan.
            Dalam penulisan makalah ini kami mengalami banyak hambatan, terutama dari diri kami sendiri. Namun atas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami sangant berterimakasih kepada:
1.      Allah SWT. yang hanya dengan seizin-Nya-lah kami bisa menyelesaikan makalah ini.
2.      Orang tua kami yang selalu memberikan semangat dan dukungan disaat  kami mulai malas untuk mengerjakan makalah ini.
3.      L. Iswandi, M. Pd.  selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar Keendidikan Islam yang telah memberikan bimbingan sehinga makalah ini dapat menjadi lebih baik
Kami menyadari bahwasanya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. sehinga di dalam makalah kami ini pasti terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu keritik dan saran dari pembaca yang dapat membuat makalah kami menjadi lebih baik sangat kami nantikan.
Demikian makalah ini kami sajikan, semoga dengan makalah ini dapat  wawasan kita mengenai Bahasa nasional kita sendiri bisa bertambah. Karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang bangga dengan kebudayaannya sendiri.

Masbagik, 30 Maret 2018

Penyusun





A.   Latar Belakang

          Di masa sekarang ini moral dan ahlak manusia telah mengalami penurunan. Banyak kita temukan anak-anak yang menentang orangtuanya, nilai-nilai kesopanan yang telah lama tertanam di dalam masyarakat kini mulai terkikis dan  tergantikan oleh budaya barat yang penuh dengan kebebasan dan gaya hidup yang benar-benar bertentangan dengan budaya luhur bangsa kita yang tercinta ini.
          Di masa yang seperti inilah peran dari pendidikan sangatlah diperlukan. Banyak orang tua yang menghawatirkan nasib anaknya. Mereka tidak menginginkan anak mereka menjadi anak yang liar dan melanggar aturan-aturan yang telah dibuat baik aturan agama maupun aturan pemerintah. Oleh karena itu pendidikan seharusnya tidak hanya difokuskan kepada kehidupan duniawi saja melainkan harus juga mengimbanginya dengan bimbingan-bimbingan untuk merubah ahlak serta aqidah peserta didik supaya menjadi lebih baik, dan disinlah pendidikan islam datang yang dimana sumber dari ajarannya adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist. Kedua sumber pokok ajaran islam tersebut menjadikan pendidikan islam memiliki visi yang jelas yaitu menjadikan peserta didik yang memiliki karakter seorang muslim sejati yang taat pada tuhannya dan seimbang perbuatannya antara dunia dan akhirat.
          Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikanpun telah mengalami berbagai perubahan, tidak terkecuali pendidikan islam, baik dari kurikulum maupun lembaga pendidikannya. Pembaharuan ini dilakukan atas dasar kesadaran ummat islam bahwasanya peroblematika yang dihadapi semangit menigkat sehingga diperlukan beberapa perbaikan didalam sistem pendidikan itu sendiri.
        Pembaharuan bisa juga disebut moderenisasi. Dalam masyarakat Barat “modernisme” mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha-usaha untuk mengubah paham-paham, adat-istiadat, institusi-institusi lama dan lain sebagainya, agar semua itu menjadi sesuai dengan pendapat-pendapat dan keadaan baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

B.   Rumusan Masalah

Didalam makalah ini kami ingin mencari tahu/ mengkaji lebih dalam mengenai :
1.      Apa sajakah yang melatar belakangi pembaharuan pendidikan islam?
2.      Bagaimanakah pola-pola pembaharuan pendidikan islam?
3.      Siapa sajakah tokoh-tokah pembaharuan pendidikan islam di Indonesia?

C.   Tujuan

Kami membuat makalah ini dengan tujuan :
1.      Memahami latar belakang dari pembaharuan pendidikan islam.
2.      Mengetahui pola-pola pembaharuan pendidikan islam.
3.      Mengetahui tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan islam di indonesia.


                                                                                                              



A.   Hal-hal Yang Melatar Belakangi Pembaharuan Pendidikan Islam

            Keter purukan pendidikan islam mulai terjadi ketika ummat islam tidak lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai suatu hal yang penting. Sehingga ilmu pengetahuan umum lebihbanyak diadopsi dan dikaji bahkan dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Barat yang pada waktu itu belum mengenal ilmu pengetahuan
            Kecanggihannya dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan telah membuktikan Barat telah beberapa kali memenangkan perang melawan ummat Islam. Bahkan beberapa wilayah Islam telah dikuasai Barat. Inilah awal mula terjadinya kesadaran ummat Islam akan ketertinggalannya yang begitu jauh. Interospeksi terus dilakukan oleh beberapa pembaharu Islam, untuk kemudian bisa dicarikan apa yang harus kita perbuat dalam mengembalikan kejayaan Islam di masa lalu.
            Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya pembaharuan di dalam pendidikan islam yang diantaranya yaitu:
1.      Faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah.
2.      Agama Islam sendiri melalui ayat suci al-Qur’an banyak menyuruh atau menganjurkan ummat Islam untuk selalu, berfikir dan bermetaforma : membaca dan menganalisisis sesuatu untuk kemudian bisa diterapkan atau bahkan bisa menciptakan hal yang baru dari apa yang kita lihat.
3.      Adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir.

B.   Pola-pola Pembaharuan Pendidikan Islam

          Dengan melihat latar belakang terjadinya pembaharuan pendidikan islam, maka kita dapat membagi pemikiran pembaharuan pendidikan islam menjadi tiga golongan yaitu:
1.      Pola pembaharuan yang berorientasi pada bentuk pendidikan moderen dunia Barat
         golongan ini berpandangan bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh Barat adalah sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dimana semua itu dulunya merupakan pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang di dunia Islam. Atas dasar demikian, maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber kekuatan dan kesejahteraan tersebut harus dikuasai kembali. Dan penguasaan itu bisa dilakukan dengan meniru pola pendidikan dunia barat baik dari sistem maupun isi pendidikannya sebagaimana yang pernah dilakukan oleh dunia barat terhadap sistem pendidikan islam yang dulu.
2.      Pola pembaharuan yang berorientasi pada submber ajaran islam yang murni
         Golongan ini berpandangan bahwa kemunduran umat islam disebabkan karena banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh ummat islam terhadap ajaran islam yang sebenarnya. Sesungguhnya islam sendiri merupakan sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradaban serta ilmu pengetahuan moderen, hal ini telah dibuktikan pada masa kejayaan di masa silam. Oleh karenanya kita harus kembali menengok masa-masa kejayaan ummat islam, bukannya malah berbalik memalingkan atau tidak mau menengok samasekali.
3.      Pola pembaharuan yang berorientasi pada nasionalisme
         Golongan nasionalis ini berusaha untuk memperbaiki kehidupan umat Islam dengan memperhatikan situasi dan kondisi obyektif umat Islam yang bersangkutan. Dan ide nasionalisme inilah yang pada perkembangan berikutnya mendorong timbulnya usaha-usaha untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan pemerintahan sendiri dikalangan bangsa-bangsa umat Islam.



C.   Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia

          Jika kita membicarakan mengenai tokoh pembaharuan pendidikan islam tentusja jumlah sangat banyak dan tibaj bisa kami sebutkan semuanya. Berikut ini kami paparkan beberapa tokoh pembaharuan pendidikan islam yang ada di Indonesia :
1. Syaikh Abdullah Ahmad (lahir di Padang Panjang 1870)
Pemikiran  pendidikannya :
a.       Tentang pemerataan pendidikan, pertamakali memperkenalkan madrasah.
b.      Tentang kurikulum, gagasan ini memperhatikan dengan jelas adanya idi integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum pada lembaga pendidikan.
c.       Tentang dana pendidikan, mendapatkan subsidi dari pemerintah.
d.      Tentang kemoderenan, ditandai dengan sikap keterbukaan yang objektif dan kritis.
e.       Tentang metode pengajaran yang dikenal dengan metode diskusi.
2. Rahmah El-Yunusiah (lahir di Padang Panjang, 29 Desember 1900)
Usaha-usaha beliau dalam pendidikan :
a.       Beliau adalah orang pertama yang peduli pada nasib kaum wanita.
b.      Adalah orang pertama yang mendirikan sekolah wanita pertama.
c.       Adalah wanita pendidik yang berjiwa nasionalisme dan patriotism.
d.      Tercatat sebagai orang yang  pertama kali memiliki cita-cita mendirikan perguruan dan rumah sakit khusus wanita.
3. Syaikh Ibrahi Musa Parabek (1884)
          Beliau adalah tokoh dan ulama’ islam yang memiliki komitmen untuk memajukan dan mengembangkan kehidupan masyarakat sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
4.      K. H. Ahmad Dahlan (1869-1923)
       Dalam perannya beliau mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, dengan cara mengajarkan kedua ilmu tersebut di madrasah.
5.      K. H. Hasyim Asy’ari (1871-1947)
       Pemikiran beliau mengenai pendidikan lebih difokuskan pada etika baik dari murid maupun pendidik, meski tidak menafikan beberapa aspek pendidikan lainnya. Misalnya belajar dan mengajar harus dengan ikhlas, semata-mata karena Allah, bukan hanya untuk kepentingan dunia tetapi juga untuk kebahagiaan di Akhirat.
6.      Ki Hajar Dewantara (2 Mei 1889)
Gagasan dan pemikirannya
a.       Melalui lembaga yang diasuhnya, beliau melihat bahwa pendidikan agama dan budi pekerti amat penting bagi kehidupan
b.      Beliau melihat perlunya pendidikan bertaraf internasional
c.       Mendirikan taman kanak-kanak sebagai dasar pendidikan
d.      Beliau melihat bahwa pendidikan yang berbasis sistem pondik merupakan alternative yang memiliki banyak keuntungan.
7.      K.h. Abdurrahman Wahid
       Beliau berpendapat bahwa tradisi pendidikan pesntren yang bernuansa masyarakat, merupakan modal yang amat berharga bagi pengembangan pendidikan. Pemikiran Gus Dur dalam bidan pendidikan secara signifikan berkisar pada moderenisasi pendidikan pesntren. Pendekatan dalam pengajaran di pesantren harus di sempurnakan dengn metode pengajaran yang berfikir kritis dan kreatif. Seedangkan dari segi kepemimpinan harus dilakukan perpaduan antara kepemimpinan yang bercorak karismatik dengan kepemimpinan yang demokratis.
8.      Prof. Dr. Harun Nasution
a.       Menumbuhkan tradisi ilmiah
b.      Memperbaharui kurikulum
c.       Pengembangan perpustakaan
d.      Pembukaan program pasca sarjana
e.       Menjadikan IAIN sebagai pusat pembaharuan islam


A.   Kesimpulan

1.      Latar belakang terjadinya pembaharuan didalam pendidikan islam dapat kita bagi menjadi tiga yaitu kebutuhan ummat islam, perintah dari Al-Qur’an dan juga pengaruh dari dunia Barat.
2.      Pola-pola pembaharuan yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh pembaharu pendidikan diantaranya, meniru sistem pendidikan dunia Barat, memurnikan ajaran islam kembali, dan meningkatkan semangat nasionalisme.
3.      Beberapa tokoh pembaharu pendidikan islam di Indonesia antara lain:
a.       Syaikh Abdullah Ahmad
b.      Rahmah El-Yunusiah
c.       Syaikh Ibrahi Musa Parabek
d.      K. H. Ahmad Dahlan
e.       K. H. Hasyim Asy’ari
f.       Ki Hajar Dewantara
g.      K.h. Abdurrahman Wahid
h.      Prof. Dr. Harun Nasution
Dan masih banyak lagi yang belum bisa kami sebutkan

B.   Saran

          Pendidikan adalah sebuah kebutuhan bagi manusia. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita menjalankan proses pendidikan kita dengan sungguh-sungguh dan semangat, serta ikhlas mengerjakannya karena mengharap ridha Allah SWT. Sebagai mana yang di sampaikan oleh K. H. Hasyim Asy’ari bahwasanya bagi murid hendaknya berniat suci dalam menuntut ilmu, jangan sekali-kali berniat untuk hal duniawi dan jangan melecehkannya atau menyepelekannya. Semoga Allah meridhai kita, amin.

http://anwarbook.blogspot.com/2011/11/pemikiran-pendidikan-islam-kh-hasyim.html

http://punyahari.blogspot.co.id/2009/09/pembaharuan-pendidikan-islam.html

http://rizkynurauriri.blogspot.co.id/2014/02/tokoh-pembaharuan-pendidikan-islam-di.html

http://stitattaqwa.blogspot.co.id/2014/01/pembaharuan-pendidikan-islam.html